Thailand–Kamboja mana yang lebih kuat?(menurut global firepower)


Konflik Thailand–Kamboja (Juli 2025)

Pada Juli 2025, terjadi eskalasi militer antara Thailand dan Kamboja di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
Thailand melancarkan serangan udara dengan F‑16 ke target militer Kamboja, setelah Kamboja menembakkan artileri ke wilayah sipil Thailand, termasuk rumah sakit theweek.com+3theguardian.com+3The Economic Times+3.
Konflik ini mencatat setidaknya 12 orang tewas (11 sipil dan 1 tentara Thailand) dan 31 terluka, serta menyebabkan penutupan semua pos perbatasan oleh militer Thailand theguardian.com.
Diplomasi antar kedua negara memburuk: duta besar didepak, dan Thailand menolak mediasi internasional, sedangkan Kamboja meminta sidang Dewan Keamanan PBB theweek.comft.com.

Situasi ini menunjukkan ketidakseimbangan besar—Thailand dengan keunggulan udara dan laut, sementara Kamboja memanfaatkan kelebihan MLRS—yang menciptakan ketegangan strategis dan risiko eskalasi lebih lanjut The Economic TimesThe Economic Times.

Peringkat dan Indeks Kekuatan (PwrIndx)

Thailand menduduki peringkat ke‑25 dari 145 negara dalam pemeringkatan Global Firepower tahun 2025, dengan Power Index (PwrIndx) sebesar 0,4536, di mana nilai 0,0000 dianggap ideal Global Firepower+9Instagram+9Global Firepower+9Global Firepower+6Global Firepower+6Global Firepower+6.
Pemeringkatan ini menunjukkan bahwa Thailand berada di jajaran negara berkemampuan militer menengah atas secara global.
Sebagai gambaran, Vietnam berada di posisi 23 dengan PwrIndx 0,4024, sementara Indonesia di posisi 11 dengan PwrIndx 0,2557 Global FirepowerGlobal Firepower.

Populasi dan Tenaga Militer

Pada tahun 2025, total populasi Thailand adalah 69.920.998 jiwa, dengan akumulasi potensi tenaga militer sekitar 36,36 juta orang ( tersedia untuk dinas militer ) dan 27,97 juta orang masuk kategori fit-for-service Global Firepower+5Global Firepower+5Global Firepower+5.
Personel militer aktif mencapai 360.850 orang; pasukan cadangan sekitar 200.000 orang; dan paramiliter sekitar 25.000 orang Global Firepowernationthailand.
Dengan total kekuatan militer 606.850 personel secara keseluruhan Reuters+5nationthailand+5nationthailand+5.

Anggaran Pertahanan dan Kondisi Keuangan

Thailand menganggarkan sekitar USD 5,888 miliar untuk pertahanan pada tahun 2024–2025, yang memberi peringkat ke‑45 dari 145 negara menurut GFP Global Firepower+6Global Firepower+6Global Firepower+6.
Sebagai perbandingan, Kamboja hanya mengalokasikan sekitar USD 860 juta, sehingga anggaran pertahanan Thailand hampir tujuh kali lipat lebih besar Instagram+5Global Firepower+5nationthailand+5.
Cadangan devisa asing Thailand sekitar USD 224,47 miliar, sementara utang luar negerinya USD 102,69 miliar Global Firepower+1Global Firepower+1.

Kekuatan Darat (Land Power)

Thailand memiliki sekitar 635 tank tempur utama, menempati peringkat ke‑23 di dunia Global Firepowernationthailand.
Armored fighting vehicles (AFV) mencapai 16.935 unit, jumlah yang jauh lebih besar dibanding Kamboja yang hanya memiliki sekitar 3.627 unit nationthailand+1nationthailand+1.
Artilleri ditarik (towed) berjumlah 589 unit dan self‑propelled artilleri sekitar 50 unit Global Firepower+3Global Firepower+3nationthailand+3.
Untuk sistem rocket projector (MLRS), Thailand memiliki 26 unit, sedangkan Kamboja jauh lebih banyak dengan 463 unit Global Firepower+2nationthailand+2nationthailand+2.
Artinya Thailand lebih unggul dalam peralatan mekanis dan kendaraan lapis baja, sementara Kamboja menekankan serangan artileri jarak jauh.

Kekuatan Udara (Air Power)

Thailand memiliki sekitar 493 pesawat militer, termasuk 72 jet tempur, 20 pesawat serang, 54 transport, dan 258 helikopter, dengan 7 helikopter serang Global Firepower+1Instagram+1.
Jumlah jet tempur Thailand bertambah dengan kehadiran 11 jet JAS 39 Gripen Swedia, di samping armada lama F‑16 dan F‑5.
Syemens-BAAS Thailand berencana membeli 12 jet Gripen JAS 39 dari Swedia dalam dekade mendatang dengan tahap awal 4 unit senilai 19,5 miliar baht (~USD 596 juta) antara 2025–2029, menunggu persetujuan kabinet pada Agustus 2025 Reuters.

Sementara itu, Kamboja memiliki hanya 25 pesawat militer, tanpa jet tempur maupun pesawat serang. Helikopter yang dimiliki sekitar 21 unit, sepenuhnya non-tempur nationthailandGlobal Firepower.

Kekuatan Maritim (Naval Power)

Angkatan laut Thailand mempekerjakan sekitar 70.000 personel, termasuk marines sebanyak 23.000 orang, serta unit penerbangan maritim dan UAV Reuters.
Armada kapal perang mencakup satu kapal induk udara (aircraft carrier), 7 fregat, 6 korvet, serta 68 kapal patroli/coastal combat vessels, dan 5 kapal perang penambang Reuters.
Kamboja, sebaliknya, hanya memiliki 13 kapal patroli/coastal vessels dan satu kapal pendarat amfibi; tanpa fregat, korvet, atau kapal induk Global Firepowernationthailand.

Analisis Perbandingan dengan Kamboja dan Negara ASEAN

Thailand vs Kamboja

Thailand vs Vietnam

Vietnam berada di posisi #23 dengan kekuatan sedikit lebih tinggi secara umum: populasi & anggaran pertahanan lebih besar, serta kekuatan militer lebih modern Global FirepowerGlobal Firepower.
Namun Thailand tetap menjadi salah satu kekuatan militer utama di kawasan, menduduki peringkat 3 ASEAN di belakang Indonesia dan Vietnam nationthailand+1nationthailand+1.

Thailand vs Indonesia

Indonesia memiliki PwrIndx lebih baik (#11), dengan populasi cukup besar dan anggaran pertahanan (USD 10,6 miliar) lebih tinggi Global Firepower+6Global Firepower+6Global Firepower+6.
Indonesia unggul dalam jumlah personel cadangan, kendaraan lapis baja, kapal, dan fasilitas logistik. Thailand lebih menonjol di persoalan kompatibilitas alutsista dan kekuatan udara & angkatan laut.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, data Global Firepower 2025 mempertegas bahwa Thailand adalah salah satu negara dengan kekuatan militer paling menonjol di Asia Tenggara, menduduki peringkat ke‑25 dunia dan ke‑3 di ASEAN berdasarkan PwrIndx, anggaran, jumlah personel, serta kapasitas alutsista modern.
Keunggulan Thailand sangat terlihat di sektor udara dan laut, serta kendaraan lapis baja; sementara lawan seperti Kamboja hanya menonjol di jumlah MLRS, tanpa kemampuan udara maupun kapal permukaan modern.
Meskipun pesaing seperti Indonesia dan Vietnam memiliki keunggulan tertentu masing-masing, Thailand tetap menjadi pemain militer utama kawasan dengan keseimbangan kemampuan yang tangguh dan modernisasi alutsista yang sedang berlangsung (termasuk pembelian Gripen).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengejutkan... Perbandingan Google Trends harian Prabowo vs Jokowi 16-01-2019

5 Smartphone 4 Jutaan Terbaik Akhir 2024